A.
SEJARAH ISLAM
Sejarah Islam adalah sejarah agama Islam mulai turunnya wahyu
pertama pada tahun 622 yang diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira, Arab Saudi sampai dengan sekarang.
Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang sangat
mundur. Kebanyakkan orang Arab merupakan penyembah berhala dan yang lain merupakan pengikut agama Kristen dan Yahudi. Mekah ketika itu merupakan tempat suci bagi bangsa Arab. karena di tempat
tersebut terdapat berhala-berhala agama mereka dan juga terdapat Sumur Zamzam dan yang paling penting adalah Ka'bah.
Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah pada Tahun Gajah yaitu pada tanggal 12 Rabi'ul Awal atau pada tanggal 21 April (570 atau
571 Masehi). Nabi Muhammad merupakan seorang anak yatim sesudah ayahnya
Abdullah bin Abdul Muttalib meninggal ketika ia masih dalam kandungan dan
ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia ketika ia berusia 7 tahun. Kemudian
ia diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. Setelah kakeknya meninggal ia diasuh
juga oleh pamannya yaitu Abu Talib. Nabi Muhammad kemudiannya menikah dengan Siti Khadijah ketika ia berusia
25 tahun. Ia pernah menjadi penggembala kambing.
Nabi Muhammad pernah diangkat menjadi hakim.pada usia 35 tahun, kota mekkah
dilanda banjir, Ia tidak menyukai suasana kota Mekah yang dipenuhi dengan
masyarakat yang memiliki masalah sosial yang tinggi. Selain menyembah berhala,
masyarakat Mekah pada waktu itu juga mengubur bayi-bayi perempuan. Nabi
Muhammad banyak menghabiskan waktunya dengan menyendiri di gua Hira untuk
mencari ketenangan dan memikirkan masalah penduduk Mekah. Ketika Nabi Muhammad
berusia 40 tahun, ia didatangi oleh Malaikat Jibril. Setelah itu ia mengajarkan
ajaran Islam secara diam-diam kepada orang-orang terdekatnya yang dikenal
sebagai "as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang pertama yang memeluk agama Islam)"
dan selanjutnya secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah, setelah turun
wahyu al-quran surat al hijr ayat 94.
Pada tahun 622, Nabi Muhammad dan pengikutnya pindah dari Mekah ke Madinah. Peristiwa ini dinamai Hijrah. Semenjak peristiwa itu dimulailah Kalender Islam atau kalender Hijriyah.
Penduduk Mekah dan Madinah ikut berperang bersama Nabi Muhammad saw. dengan
hasil yang baik walaupun ada di antaranya kaum Islam yang tewas. Lama kelamaan
para muslimin menjadi lebih kuat, dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah
Nabi Muhammad s.a.w. wafat, seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan Islam.
B. PERKEMBANGAN ISLAM
C. ISLAM DI INDONESIA
Islam telah dikenal di Indonesia pada abad pertama Hijriyah atau 7 Masehi, meskipun dalam frekuensi yang tidak terlalu besar hanya melalui
perdagangan dengan para pedagang muslim yang berlayar ke Indonesia untuk singgah untuk beberapa waktu. Pengenalan
Islam lebih intensif, khususnya di Semenanjung Melayu dan Nusantara, yang berlangsung
beberapa abad kemudian. Agama islam pertama masuk ke Indonesia melalui proses
perdagangan, pendidikan dan lain-lain.
Tokoh penyebar agama
islam adalah walisongo antara lain,
D.
PERIODESASI
SEJARAH ISLAM
Menurut Ahmad
Al-Usairy, dalam At-Tarikh Al-Islam menyebut periodesasi sejarah islam secara
lengkap dibagi dalam periode-periode sebagai berikut.
1.
Periode Sejarah
Klasik (Masa Nabi Adam – Sebelum Diutusnya Nabi Muhammad saw)
Periode ini
merupakan fase sejarah sejak Nabi Adam dan dilanjutkan dengan masa-masa para
nabi hingga sebelum diutusnya Rasulullah saw.
2.
Periode Sejarah
Rasulullah saw (570-632 M)
Yang dimulai
dari tahun 52 SH hingga tahun 11H (570-632 M). Didalamnya diungkapkan tentang
berdirinya agama islam yang dipimpin langsung oleh Rasulluah saw, yang
menjadikan Madinah Al Munawarah sebagai pusat awal dari semua aktivitas negara
yang kemudian meliputi semua jazirah Arabia. Sejarah periode ini merupakan
sejarah yang demikian indah yang seharusnya dijadikan contoh dan suri teladan
oleh kaum muslimin, baik penguasa maupun rakyat biasa.
3.
Periode Sejarah
Khaulafaur Rasyidin (632-661 M)
Periode ini
dimulai sejak tahun 11H hingga 41H (632-661 M). Pada masa itu terjadi
penaklukan-penaklukan Islam di Persia, Syam (Syiria), Mesir dan lain-lain. Pada
periode Khaulafaur Rasyidin manusia benar-benar berada dalam manhaj islam yang
sesungguhnya.
4.
Periode Pemerintahan
Bani Umayyah (661-749 M)
Periode ini
dimulai sejak tahun 41H hingga 132 H (661-749 M). Pada masa ini pemerintahan
islam mengalami perluasan yang demikian signifikan. Hanya ada satu khalifah
dalam pemerintahan islam yang demikian luasnya itu. Sayangnya, komitmen pada
syariah islam mengalami sedikit kemerosotan dari pada periode sebelumnya.
5.
Periode Pemerintahan
Bani Abassiyah (749-1250 M)
Masa ini
dimulai pada tahun 132-656 H (749-1250
M). Periode ini memiliki karakter yang khusus yang ditandai dengan kemunculan
beberapa pemerintahan dan kerajaan yang independen, dimana sebagiannya telah
memberikan konstribusi yang besar terhadap islam. Misalnya pemerintahan Saljuk,
pemerintahan keturunan Zanki, pemerintahan Bani Ayyub, Ghazni, dan Murabitun.
Masa ini banyak ditandai dengan munculnya gerakan kebatinan dan pemerintah
Syi’ah. Pada masa ini juga muncul gerakan Perang Salib yang dilakukan oleh
negara-negara Eropa yang menaruh kebencian dan dendam pada negara-negara islam
di kawasan Timur. Pada masa ini tidak ada penaklukan berarti. Pemerintahan
Abassiyah hancur bersamaan dengan penyerbuan orang-orang Mongolia yang
melumatkan pemerintah bani Abassiyah ini.
6.
Periode Pemerintahan
Mamluk (1250-1517 M)
Pemerintahan Mamluk
dimulai sejak tahun 648-923 H (1250-1517 M). Goresan sejarah paling penting
dimasa ini adalah berhasil dibendungnya gelombang penyerbuan pasukan Mongolia
ke beberapa belahan negeri islam. Pada masa ini kaum muslimin semakin jauh dari
agama mereka.
7.
Periode Pemerintahan
Usmani (1517-1923 M)
Pemerintahan Usmani
dimulai sejak tahun 923-1342 H (1517-1923 M). Pada awal pemeritahan ini telah
berhasil melakukan ekspansi wilayah islam terutama dikawasan Eropa Timur. Pada
saat itu Hongaria, berhasil ditaklukan, demikian pula dengan Beograd, Albania,
Yunani, Romania, Serbia, dan Bulgaria. Pemerintahan ini juga mampu melebarkan
kekuasaanya ke kawasan Timur wilayah islam.
Salah satu
goresan sejarah paling agung yang berhasil dilakukan oleh pemerintahan Usmani
adalah ditaklukannya Konstatinopel (yang merupakan ibu kota Imperium Romawi). Namun pada akhir masa
pemerintahan Turki, kaum kolonial berhasil menaburkan benih pemikiran
nasionalisme. Kemudian pemikiran ini menjadi pemicu hancurnya pemerintahan
islam serta terkoyak-koyaknya kaum muslimin menjadi negeri-negeri kecil yang
lemah dan terjauh terbelakang dari agama mereka.
8.
Periode Islam
Kontemporer (1932-2000 M)
Periode ini
dimulai sejak tahun 1342-1420 H (1932-2000 M). Periode ini Merupkan Sejarah
Umat Islam Sejak Berakhirnya Masa Dinasti Turki Usmani sampai perjalanan
sejarah umat islam pada masa sekarang.
E.
ISLAM
DAN PERADABAN
Agama (religion) dan
peradaban (civilization) telah banyak
dibahas tanpa definisi. Hal tersebut banyak melahirkan kekaburan, keracuan, dan
bahkan misconception. H.A.R. Gibb
(1859-1940) mengatakan, Islam is a
complete civilization (islam adalah satu peradaban paripurna). Akan tetapi,
sebagian ulama tidak berkenan dengan kesimpulan tersebut, islam disamakan dengan
peradaban. Meskipun demikian, pernyataan tersebut seringkali terdengar dari
satu podium ke podium di sekitar tahun 1970 yang menekankan kesempurnaan islam
dengan legitimasi dari orang asing tersebut. Satu hal yang menairk dari gejala
ini adalah bahwa di kalangan kaum muslimin secara luas (bukan hanya di
lingkungan pesantren) ada kecenderungan mengutip pendapat-pendapat positif
tentang islam dari dunia barat, sementara mereka marah jika orang barat berkomentar atau menuliskan negatif
tentang islam. Gejala ini dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk
dininabobokkan dirinya sendiri, dan terhadap dunia barat; sebuah kecenderungan
yang tidak islami.
Dalam studi sosiologi, civilizition
adalah masyarakat yang teramat mapan dan kompleks yang mencakup segi-segi
kehidupan politik, administrasi, pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, agama,
hukum, dan sebagainya. Dengan demikian, agama adalah salah satu bagian dari
peradaban. Umat islam secara umum akan mengatakan bahwa peradaban islam adalah
bagian dari pembahasan tema besar islam. Karena peradaban adalah produk manusia
(human product), sedangkan agama
adalah divine (ketuhanan), maka dalam
ajaran islam hal tersebut tidak sulit dibedakan. Dengan demikian, dalam
praktiknya kedua hal ini saling bersinggungan secara erat karena pada dasarnya
Islam tidak mengenai sekularisme. Dengan kata lain, munculnya peradaban sebagai
elite culture tidak dapat lepas dari
motivasi agama juga akan sangat dipengaruhi oleh pemeluknya yang memiliki
peradaban dan kebudayaan berbeda satu sama lain.
Dalam konteks peradaban, Islam menampilkan peradaban baru yang
esensinya berbeda dengan peradaban sebelumnya. Peradaban yang ditinggikan nabi
misalnya, jelas berbeda dengan peradaban Arab di zaman Jahiliyah. Dengan demikian,
islam telah melahirkan revolusi kebudayaan dan peradaban. Meskipun demikiann,
pengaruh lokal adalah proses alami yang tidak dapat dihindarkan. Akan tetapi,
pengaruh ini justru memperkaya peradaban itu sendiri.
F.
LANDASAN DAN PERKEMBANGAN PERADABAN
ISLAM
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa peradaban terkadang
berarti kebudayaan. Dalam pembahasan disini lebih dimaksudkan cara berfikir,
cara pandang (outlook), atau
mentalitas manusia. Manusia sebagai aktosr kebudayaan dengan landasan
ideologisnya menjadi sentral pembahasan, karena dalam ajaran islam manusia dengan
tolak ukur mentalitasnya adalah aktor perubahan. Al Qur`an mengajarkan bahwa
Allah tidak akan mengubah satu komunitas, sebelum mereka mengubah sendiri.
Salah
satu yang mengesankan dalam sendi-sendi islam adalah pendidikan seumur hidup (life-long education) yang terukir dalam
sejarah sekaligus dalam sabda Rasulullah saw, “Carilah ilmu dari sejak bayi
sampai ke liang lahat”. Islam menempatkan ilmu dalam tempat khusus dan memberi
nilai lebih terhadap ilmu (the value of
knowledge). Hal itu sesuai dengan fakta sejarah.
Di
abad pertengahan, peradaban islam telah memberi konstribusi yang cukup
signifikan dalam bidang pedidikan pada dunia barat, seperti berikut.
1.
Sepanjang abad ke-12 da 13, karya-karya kaum muslim dalam bidang
filsafat, sains, dan sebagainya telah diterjemahkan kedalam bahasa Latin,
khususnya dari Spain. Penerjemahan ii sungguh telah memperkaya kurikulum
pendidikan dunia barat, khususnya di Northwest Eropa.
2.
Kaum muslimin telah memberi sumbangan eksperimental mengenai
berbagai metode dan teori sains kedunia barat.
3.
Sistem notasi dan desimal Arab dalam waktu yang sama dikenalkan ke
dunia Barat.
4.
Karya-karya dalam bentuk terjemahan, khususnya dari ibnu Sina dalam
bidang kesehatan, digunakan sebagai teks dilembaga pendidikan sampai
pertengahan abad ke-17 M.
5.
Para ilmuwan muslim dengan karya mereka telah merangsang
kebangikitan Eropa, memperkaya dengan kebudayaan Romawi kuno serta literatur
klasik yang pada gilirannya melahirkan renaissance.
6.
Lembaga-lembaga pendidikan islam yang didirikan jauh sebelum Eropa
bangkit dalam bentuk ratusan madrasah-madrasah adalah pendahulu-pendahulu (forerunners), universitas-universitas
di Eropa.
7.
Para ilmuwan muslim berhasil melestarikan pemikiran dan tradisi
ilmiah Romawi-Persi sewaktu Eropa dalam kegelapan.
8.
Sarjana-sarjana Eropa banyak belajar di berbagai lembaga pendidikan
tinggi dunia Islam dan mentransfer ilmu ke dunia Barat.
9.
Para ilmuwan muslim telah menyumbangkan pengetahuan tentang rumah
sakit, sanitasi serta makanan ke Eropa.
Dinamika umat islam lima abad pertama (sejak munculnya islam sejak
abad tujuh sampai sebelas)dalam melaksanakan ajaran Rasulullah sawmengenai
kegairahan mencari ilmu (uthlib Al Ilmu),
benar-benar merata dari raja sampai rakyat jelata.
Berdasarkan
deskripsi diatas, sejarah perkembangan peradaban islam sangat ditandai dengan
hubungan yang harmonis dan dialogis antara ilmu dan nin agama. Kedua disiplin
ilmu ini ternyata saling melengkapi. Ilmu-ilmu agama berkembang terlebih dahulu
dan seolah-olah mengisyaratkan bahwa manusia dan peradabannya harus dilandasi
dengan bangunan keagamaan dan keimanan yang kokoh sebelum ilmu-ilmu lain
mewarnai dirinya.
Ajaran
yang diperkenalkan Nabi Muhammad saw lahir belakangan, tetapi mengusai dunia
terlebih dahulu, mauh meninggalkan Kristen. Muslim non sejarawan mungkin akan
mengatakan bahwa puncak peradaban islam berada pada masa nabi Muhammad saw
dengan indikasi ayat Al Qur`an : “ hari
ini aku menyempurnakan islam sebagai agamamu” (QS. Al Maidah (5): 3), pesan
yang terkandung dlam ayat ini bukanlah kesempurnaan dalam peradaban dalam
totalitas civilization in toto, melainkan religiousity atau segi keagamaan
fungsional.
Para
sejarawan sering mengatakan, puncak sejarah peradaban islam berada pada lima
abad pertama sejak munculnya islam. Setelah abad itu tampak ada cultural decline (kemunduran peradaban),
yakni sewaktu fenomena islam knowledge dan
non-islamic knowledge mulai
menghinggapi umat islam.
Bagi
muslim yang hidup di abad ke-21 M, peradaban islam selayaknya tidak pernah kita
pandang final dalam puncaknya. Dengan membatasi lima abad diatas, disadari atau
tidak, faham fatalisme yang merenggut etos kerja dan mengandaskan idealisme
hari ini dan esok, telah merasuk ke paham dasar kita. Faham inilah yang
memperbesar dan memperlama hegemoni Barat atas dunia islam. Keagungan islam
dimasa lampau perlu kita pelajari dengan intensif dan seksama. Kemajuan
peradaban barat yang mengusai dunia sampai hari ini uga perlu diarifi, karena
islam memberi petunjuk bahwa wisdom dari
manapun berasal (min ayyi wi’a) selayaknya diserap secara bijak.